TUGAS
1.
Ada empat macam masalah pokok pendidikan yang
dianggap sebagai masalah nasional, yaitu pemerataan, masalah mutu, masalah
efisiensi dan masalah relevansi pendidikan. Tuliskan masing-masing masalah
tersebut dengan sebuah contoh.
2.
Tuliskan uraian pendek yang menggambarkan saling
keterkaitan antara masalah pokok pendidikan seperti yang disebutkan pada butir
1.
3.
Banyak faktor yang mempengaruhi berkembangnya
masalah pendidikan, antara lain perkembangan iptek, laju pertumbuhan penduduk,
aspirasi masyarakat dan keterbelakangan budaya. Tuliskan sebuah contoh dari
masing-masing faktor tersebut.
4.
Identifikasi 3 buah contoh masalah aktual pendidikan
selain dari masalah yang telah dimuat dalam bab ini.
JAWABAN
1.
Masalah
pokok pendidkan beserta contoh:
a.
Masalah
pemerataan pendidikan adalah masih
banyaknya anak usia sekolah yang belum bisa ditampung dalam suatu lembaga
pendidikan karena kurangnya fasilitas serta sarana yang disediakan, seperti
gedung-gedung sekolah, tenaga pengajar, dan alat serta media belajar. Contohnya
adalah Di kota A, banyak anak-anak yang dapat merasakan pendidikan karena di
kota tersebut sarana dan prasarana pendidikan sangat lengkap dan berkualitas.
Gedung sekolah sangatlah banyak, megah, dan dengan sarana yang memadai.
Guru-gurunya pun memiliki skill dan kemampuan yang sesuai dengan bidangnya.
Sedangkan di desa B hanya beberapa anak saja yang bersekolah karena sarana dan
prasana pendidikan sangat tak lengkap dan tak memadai. Gedung sekolah hanya ada
beberapa dengan daya tamping murid yang sedikit dan kondisi gedung sudah tak
layak. Guru-gurunya hanya berjumlah beberapa dan mereka kebanyakan mengajar tak
sesuai dengan keahlian karena mereka berjumlah sedikit sehingga mengajar
rangkap. Dari contoh dapat terlihat perbandingan yang sangat jauh antara
pendidikan di kota dan di desa. Terjadi tidak meratanya kesempatan mendapatkan
pendidikan bagi anak usia sekolah. Untuk menangani tersebut perlu menambah sarana
dan prasana di desa tersebut.
b.
Masalah
mutu pendidikan adalah rendahnya
kualitas Sumber Daya Manusia pendidikan dan sistem pendidikan. Contohnya
adalah dalam UN masih banyak terjadi pemberian jawaban oleh guru kepada siswa.
Guru tersebut memberi jawaban karena agar sekolahnya terlihat bagus dari hasil
kelulusan yang tinggi. Oleh sebab perilaku tersebut keluaran dari siswa setelah
lulus tak mempunyai skill dan kemampuan karena mereka lulus bukan hasil
pemikiran dirinya melainkan dari guru mereka. Dari contoh dapat dilihat bahwa
mutu pendidikan masih belum bermutu dan tepat efisien. Itu terjadinya karena
lemahnya sistem pendidikan.
c.
Masalah
efisiensi pendidikan adalah bagaimana sistem pendidikan memanfaatkan sumber daya pendidikan yang
ada untuk mencapai tujuan pendidikan, ini berupa pengangkatan,
penempatan dan pengembangan tenaga pengajar, dan efisiensi dalam penggunaan
sarana dan prasarana. Contohnya adalah guru biologi di sebuah SMA terdapat
delapan orang sedangkan guru TIK hanya ada dua orang. Dengan kondisi demikian
maka salah satu guru biologi harus memegang dua mata pelajaran, yaitu biologi
dan TIK. Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa terjadi penyimpangan dalam
pengangkatan guru, karena kuota guru Biologi terlalu banyak, seharusnya kouta
guru TIK ditambah agar tak terjadi guru yang mengajar pelajaran yang tak sesuai
dengan keahliannya. Sehingga terjadi tidak efisiensi.
d.
Masalah
relevansi pendidikan adalah jumlah output (luaran)
dari sistem pendidikan yang lebih
besar daripada tenaga yang dibutuhkan di lapangan dan kebanyakan tak sesuai dengan
kebutuhan di lapangan. Contohnya sebuah universitas menghasilkan output sarjana
Hukum tiap tahunnya 1000, padahal kenyataannya dalam lapangan pengacara dan
advokat sangatlah banyak. Sehingga banyak yang menganggur dan menunggu
kesempatan. Dari contoh terlihat bahawa tidak adanya relevansi antara output
dengan kebutuhan di lapangan. Jumlah output yang banyak sedangkan yg dibutuhkan
di lapangan sangat sedikit.
2.
Masalah
pokok pendidikan memiliki keterkaitan antara satu sama lainnya. Masih banyaknya
anak usia sekolah yang tak mendapatkan pendidikan karena kurangnya fasilitas serta sarana yang
disediakan, seperti gedung-gedung sekolah, tenaga pengajar, dan alat serta
media belajar, itu terjadi karena kurangnya dukungan berupa dana dan daya. Seharusnya
bila ingin mutu pendidikan yang diraih itu tinggi, kita harus memberikan
kesempatan anak usia sekolah untuk bersekolah dengan didukung oleh gedung
sekolah dan tenaga pengajar yang memang ditempatkan sesuai dengan keahlian. Ini
menyangkut dengan efisiensinya pengangkatan dan penempatan tenaga pendidik yang
sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Sehingga terjadi relevansi antara output
dengan tenaga yang dibutuhkan di lapangan. Dengan demikian terjadi peningkatan
mutu pendidikan yang berakibat banyaknya anak usia sekolah yang bersekolah
dengan memiliki skill sehingga menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan
di lapangan.
3.
Contoh faktor
yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan:
a.
Perkembangan
IPTEK dan Seni adalah masih banyaknya masyarakat, khususnya masyarakat desa
yang kurang memahami dampak positif dari perkembangan IPTEK. Mereka masih
gaptek dan ragu untuk memulai hal yang baru bahkan cenderung fanatisme.
b.
Laju
pertumbuhan penduduk adalah pertambahan penduduk di suatu kota yang meningkat
tiap tahunnya, tidak dibarengi dengan pertambahan jumlah gedung sekolah dan
sarana penunjangnya.
c.
Aspirasi
masyarakat adalah dalam memilih universitas, para orang tua banyak memaksakan
anaknya untuk bersekolah di kedokteran atau farmasi, karena menurut mereka
apabila anaknya bersekolah di jurusan tersebut maka masa depan anak akan cerah
dan terjamin. Sehingga untuk mendapatkan itu para orang tua melakukan
kecurangan dengan menyuap oknum universitas untuk mendapat kursi untuk anaknya.
d. Keterbelakangan budaya adalah
masyarakat desa yang memegang teguh budaya kuno tidak mau menerima program
pemerintah, seperti KB, yaitu dua anak lebih baik. Mereka masih berpikiran
banyak anak banyak rejeki, padahal sekarang banyak anak banyak masalah yang
akan timbul. Pemikiran mereka masih berpedoman kepada tradisi kuno.
4.
Masalah
aktual pendidikan:
a.
Masalah
pendidikan gratis
Sekarang ini telah banyak dicanangkan di setiap
kabupaten program Pendidikan Gratis. Ini merupakan upaya agar supaya semua anak
usia sekolah dapat bersekolah, sehingga tidak ada lagi anak yang tak
mendapatkan pendidikan. Sebenarnya program ini sangatlah bagus, tetapi praktek
di lapangan yang terjadi bahwa pendidikan gratis itu tidak dibarengi dengan
kualitas pendidikan itu sendiri. Mungkin karena gratis, pemerintah kurang
memberi dana kepada sekolah untuk menambah sarana dan prasarana penunjang
pendidikan, seperti LCD, komputer, dan alat-alat penunjang kegiatan belajar
mengajar. Ini berbanding terbalik dengan sekolah yang bayar, mereka mendapat
fasilitas yang lengkap dan menunjang kegiatan pendidikan sehingga terjadi
peningkatan mutu dalam belajar.
b.
Masalah
Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Pemerintah mencanangkan program Bantuan Operasional
Sekolah sudah sejak lama bergulir. Program BOS ini dimaksudkan untuk membantu
sekolah dalam melengkapi kebutuhannya, baik dari segi sarana dan prasarana.
Namun dalam lapangan masih belum banyak efektifnya program ini dalam
meningkatan kualitas pendidikan. Banyak terjadi kecurangan dalam pemberian dana
BOS tersebut, seharusnya kejadian ini tak terjadi. Padahal program ini sangat
lah bagus dalam meningkatan mutu pendidikan di Indonesia, tetapi karena belum
pemahamannya tentang tujuan program ini maka banyak yang menyalahgunakannya.
Peran orang tua murid sangatlah penting dalam mengawasi jalannya program ini di
sekolah agar tak ada penyalahgunaan program ini yang berakibat tidak jalannya
peningkatan mutu pendidikan.
c.
Masalah
pendapatan (gaji) guru
Guru merupakan elemen yang sangat penting dalam
membentuk kepribadian dan pola pikir anak bangsa, sehingga guru dikenal sebagai
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Dengan demikian guru seharusnya menjadi prioyitas
pertama bagi pemerintah, tetapi kenyataannya guru masih dipandang sebelah mata.
Dalam gaji, guru hanya menerima gaji yang tak cukup banyak, seharusnya gaji
guru disamakan dengan gaji anggota dewan. Itu merupakan hadiah yang setimpal
dengan beban yang ditanggung oleh guru tersebut. Tapi dengan gaji rasanya tak
cukup, harus dibarengi dengan tunjangan-tunjangan lainnya. Guru merupakan
pondasi awal membangun negeri.
0 komentar:
Posting Komentar