Perkembangan
teknologi komunikasi berlangsung sangat cepat. Awalnya jaringan seluler dimulai
dari Teknologi Generasi Awal/Zero Generation (0G) yang kemudian berkembang
menjadi Teknologi Generasi Kedua (2G) dan seperti saat ini jaringan seluler
yang sering kita gunakan adalah Teknologi Generasi Ketiga (3G). Dimana kini
jaringan seluler bahkan sudah berkembang menjadi Teknologi Generasi Keempat
(4G).
Teknologi Generasi Awal/ Zero
Generation (0G)
Pada
generasi awal (0G) yang merupakan permulaan dari teknologi telepon seluler
modern menggunakan jaringan gelombang radio khusus dengan jangkauan jaringan
yang masih terbatas dan dapat terhubung
dengan jaringan telepon umum biasa. Jaringan generasi awal (0G) ini
biasanya digunakan pada mobil dan truk agar dapat saling berkomunikasi atau
biasa disebut Mobile radio telephone yang dikenal dengan nama WCCs (Wireline
Common Carriers), RCCs (Radio Common Carriers) dan two-way radio dealers.
Jaringan ini mempunyai prinsip seperti jaringan komunikasi Polisi atau Taxi,
hanya saja Mobile radio telephone ini mempunyai nomor telepon tersendiri dan
terhubung dengan jaringannya tersendiri.
Teknologi
0G ini memiliki kemampuan untuk melayani komunikasi suara saja dan merupakan
teknologi awal komunikasi bergerak (mobile) yang di implementasikan dan di
komersialkan. Namun, metoda tranmisi teknologi 0G ini masih menggunakan bentuk
komunikasi antara dua belah pihak dan dua arah, namun secara bergantian (tidak
dapat secara bersama-sama) antara mentranmisikan dan menerima data atau disebut
dengan Half Duplex, kemudian jumlah pelanggan dan jangkauan jaringannya juga
sangat terbatas, tidak mendukung komunikasi data, oleh karena itu generasi awal
(0G) tidak dapat bertahan lama.
Teknologi
Generasi Pertama (1G)
Teknologi
generasi pertama (1G) ini diperkenalkan untuk yang pertama kalinya pada era
80-an dan masih menggunakan sistem analog. Teknik yang digunakan pada teknologi
generasi pertama disebut dengan
Frequency Division Multiple Access (FDMA). FDMA merupakan suatu teknik
pengaksesan yang menggunakan frekuensi sebagai media perantaranya yang dimana
FDMA melakukan pembagian spektrum gelombang dalam beberapa kanal frekuensi.
FDMA ini paling tidak efisien dan umumnya memang digunakan untuk sistem analog.
Kemampuan
dari teknologi ini, yaitu dapat melayani komunikasi suara saja dan tidak dapat
melayani komunikasi data dalam kecepatan
tinggi. Teknologi generasi pertama ini juga memiliki beberapa kelemahan seperti
kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu
sel sedikit, penggunaan spektrum frekuensi yang boros karena satu pengguna
menggunakan satu buah kanal frekuensi, dan suara yang tidak jernih.
Teknologi
Generasi Kedua (2G)
Seiring
dengan perkembangan zaman, tuntutan pasar akan kebutuhan dan kualitas pun semakin baik. Karena hal tersebutlah
teknologi generasi kedua (2G) ini muncul. Teknologi generasi kedua (2G) sudah
menggunakan teknologi digital yang dimana mekanisme yang digunakan, yaitu Time
Division Multiple Access (TDMA) dan Code Division Multiple Access (CDMA) dalam
teknik komunikasinya. Generasi kedua ini selain dapat digunakan untuk
komunikasi suara, juga dapat digunakan untuk SMS (Short Message Service) dengan
layanan dua arah dan pesan pendek sebanyak 160 karakter, voice mail, call
waiting, dan juga dapat mentransfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps.
Jika dibandingkan dengan generasi pertama (1G), teknologi komunikasi generasi
kedua (2G) memiliki kapasitas yang lebih besar dan suara yang dihasilkan lebih
jernih. Meskipun demikian, generasi kedua (2G) juga memiliki kelemahan dalam
kecepatan transfer data yang masih rendah, tidak efisien untuk trafik rendah,
jangkauan jaringan masih terbatas dan sangat tergantung oleh adanya BTS (Cell
Tower).
Teknologi
Generasi Dua Setengah (2.5G)
Generasi
2,5G ini merupakan peningkatan dari generasi 2G dalam platform dasar GSM yang
telah mengalami penyempurnaan. Generasi 2,5 yang berbasis GSM diimplementasikan
dalam GPRS (General Packet Radio Service) dan WiDEN, sedangkan yang CDMA
diimplementasikan dalam CDMA2000 1x.
Teknologi
Generasi Ketiga (3G)
Teknologi
generasi ketiga (3G) pada perkembangan zaman seperti sekarang sudah sangat
sering kita dengar bahkan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi
3G memiliki kecepatan transfer data sebesar 144 kbps pada kecepatan user
100km/jam, mempunyai kecepatan
transfer data sebesar 384 kbps pada kecepatan berjalan kaki, mempunyai
kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk user diam (stasioner),
sehingga dapat melayani layanan data broadband seperti internet, video on
demand, music on demand, games on demand, dan on demand lain yang memungkinkan
kita dapat memilih program musik, video, atau game semudah memilih channel di
TV. Kecepatan setinggi itu juga mampu melayani video conference dan video
streaming lainnya.
Keunggulan yang ditonjolkan pada
generasi 3G ini, yaitu kualitas suara yang lebih bagus, keamanan yang terjamin,
kecepatan data mencapai 2 Mbps dan 384 kbps untuk wide area access, support
beberapa koneksi secara simultan, sebagai contoh, pengguna dapat browsing di
internet bersamaan dengan melakukan panggilan ke tujuan yang berbeda,
infrastruktur bersama dapat mensupport banyak operator dilokasi yang sama.
Interkoneksi ke other mobile dan fixed users, roaming nasional dan
internasional, bisa menangani packet-and circuit-switched service termasuk
internet (IP) dan videoconferencing. Juga high data rate communication services
dan asymmetric data transmission, efiensi spektrum yang bagus, sehingga dapat
menggunakan secara maksimum bandwidth yang terbatas, support untuk multiple
cell layer, co-existance and interconnection dengan satellite-based services,
mekanisme billing yang baru tergantung dari volume data, kualitas service dan
waktu.
Namun, teknologi 3G ini juga masih memiliki
kelemahan dimana generasi ketiga masih memerlukan control daya yang ideal dan
kecepatan transfer datanya masih belum mencukupi dalam melayani layanan
multimedia.
Teknologi
Generasi Tiga Setengan (3,5G)
Seperti
yang kita ketahui teknologi 3,5G ini merupakan peningkatan dari teknologi 3G
atau sering juga disebut dengan super 3G. Peningkatannya dapat kita lihat dari
segi kecepatan transfer datanya yang semakin meningkat dari teknologi 3G,
sehingga dapat melayani komunikasi
multimedia seperti akses internet dan video sharing.
Teknologi Generasi Keempat (4G)
Pada
zaman globalisasi seperti sekarang yang dimana perkembangan teknologi semakin
pesat peningkatannya, berdampak pada perkembangan jaringan seluler juga. Teknologi fourth generation (4G) adalah
teknologi yang baru memasuki tahap uji coba namun sudah dapat menjanjikan
sesuatu yang lebih baik dari generasi ketiga (3G).
Generasi keempat merupakan sistem
ponsel yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang
mengintegrasikan teknologi nirkabel yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan
heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam
sistem kapan saja dan di mana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan
tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk
menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan
pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti,
video conferencing, online game, dan lain-lain.
Long Term Evolution (LTE)
Long Term Evolution (LTE) adalah teknologi
radio 4G yang masih
dalam tahap pengembangan oleh 3GPP dengan kemampuan pengiriman data mencapai
kecepatan 100 Mbit/s secara teoritis untuk downlink dan 50 Mbit/s untuk uplink. Teknologi LTE dirancang untuk menyediakan efisiensi
spektrum yang lebih baik, peningkatan kapasitas radio, latency dan biaya operasional yang rendah bagi operator serta
layanan pita lebar nirkabel bergerak kualitas tinggi untuk pengguna. Perubahan
yang terjadi pada LTE dibandingkan standar sebelumnya ada tiga, yaitu air interface, jaringan radio, dan
jaringan core. Dengan LTE,
pengguna dapat mengunduh dan mengunggah video beresolusi tinggi, mengakses
e-mail dengan lampiran besar, serta dapat melakukan video conference setiap
saat. Kemampuan LTE lainnya adalah untuk mengoperasikan fitur Multimedia Broadcast Multicast Service
(MBMS), yang sebanding dengan DVB-H dan WiMAX. LTE dapat
beroperasi pada salah satu spektrum yang termasuk standar IMT-2000 (450, 850,
900, 1800, 1900, 2100 MHz) ataupun pada spektrum baru seperti 700 MHz dan 2,5
GHz.
Untuk pengembangan
HSPA di Indonesia seperti LTE, ditargetkan hadir pada tahun 2012. Menurut
jangkauan, LTE dapat digunakan di wilayah rural ataupun hot zone. LTE juga bisa diimplementasikan operator GSM ataupun
CDMA. Perkembangan LTE di Indonesia nantinya akan bersamaan dengan kehadiran
WiMAX. Dari segi desain, LTE dan WiMAX berasal dari pasar yang berbeda,
sehingga kehadiran keduanya tak mengancam satu sama lain.
0 komentar:
Posting Komentar