Rabu, 11 Juni 2014

Perkembangan Jaringan Seluler


Perkembangan teknologi komunikasi berlangsung sangat cepat. Awalnya jaringan seluler dimulai dari Teknologi Generasi Awal/Zero Generation (0G) yang kemudian berkembang menjadi Teknologi Generasi Kedua (2G) dan seperti saat ini jaringan seluler yang sering kita gunakan adalah Teknologi Generasi Ketiga (3G). Dimana kini jaringan seluler bahkan sudah berkembang menjadi Teknologi Generasi Keempat (4G). 

Teknologi Generasi Awal/ Zero Generation (0G)
            Pada generasi awal (0G) yang merupakan permulaan dari teknologi telepon seluler modern menggunakan jaringan gelombang radio khusus dengan jangkauan jaringan yang masih terbatas dan dapat terhubung  dengan jaringan telepon umum biasa. Jaringan generasi awal (0G) ini biasanya digunakan pada mobil dan truk agar dapat saling berkomunikasi atau biasa disebut Mobile radio telephone yang dikenal dengan nama WCCs (Wireline Common Carriers), RCCs (Radio Common Carriers) dan two-way radio dealers. Jaringan ini mempunyai prinsip seperti jaringan komunikasi Polisi atau Taxi, hanya saja Mobile radio telephone ini mempunyai nomor telepon tersendiri dan terhubung dengan jaringannya tersendiri.
            Teknologi 0G ini memiliki kemampuan untuk melayani komunikasi suara saja dan merupakan teknologi awal komunikasi bergerak (mobile) yang di implementasikan dan di komersialkan. Namun, metoda tranmisi teknologi 0G ini masih menggunakan bentuk komunikasi antara dua belah pihak dan dua arah, namun secara bergantian (tidak dapat secara bersama-sama) antara mentranmisikan dan menerima data atau disebut dengan Half Duplex, kemudian jumlah pelanggan dan jangkauan jaringannya juga sangat terbatas, tidak mendukung komunikasi data, oleh karena itu generasi awal (0G) tidak dapat bertahan lama.


Teknologi Generasi Pertama (1G)
            Teknologi generasi pertama (1G) ini diperkenalkan untuk yang pertama kalinya pada era 80-an dan masih menggunakan sistem analog. Teknik yang digunakan pada teknologi generasi pertama disebut dengan  Frequency Division Multiple Access (FDMA). FDMA merupakan suatu teknik pengaksesan yang menggunakan frekuensi sebagai media perantaranya yang dimana FDMA melakukan pembagian spektrum gelombang dalam beberapa kanal frekuensi. FDMA ini paling tidak efisien dan umumnya memang digunakan untuk sistem analog.
            Kemampuan dari teknologi ini, yaitu dapat melayani komunikasi suara saja dan tidak dapat melayani komunikasi  data dalam kecepatan tinggi. Teknologi generasi pertama ini juga memiliki beberapa kelemahan seperti kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, penggunaan spektrum frekuensi yang boros karena satu pengguna menggunakan satu buah kanal frekuensi, dan suara yang tidak jernih.

Teknologi Generasi Kedua (2G)
            Seiring dengan perkembangan zaman, tuntutan pasar akan kebutuhan dan kualitas  pun semakin baik. Karena hal tersebutlah teknologi generasi kedua (2G) ini muncul. Teknologi generasi kedua (2G) sudah menggunakan teknologi digital yang dimana mekanisme yang digunakan, yaitu Time Division Multiple Access (TDMA) dan Code Division Multiple Access (CDMA) dalam teknik komunikasinya. Generasi kedua ini selain dapat digunakan untuk komunikasi suara, juga dapat digunakan untuk SMS (Short Message Service) dengan layanan dua arah dan pesan pendek sebanyak 160 karakter, voice mail, call waiting, dan juga dapat mentransfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps. Jika dibandingkan dengan generasi pertama (1G), teknologi komunikasi generasi kedua (2G) memiliki kapasitas yang lebih besar dan suara yang dihasilkan lebih jernih. Meskipun demikian, generasi kedua (2G) juga memiliki kelemahan dalam kecepatan transfer data yang masih rendah, tidak efisien untuk trafik rendah, jangkauan jaringan masih terbatas dan sangat tergantung oleh adanya BTS (Cell Tower).

Teknologi Generasi Dua Setengah (2.5G)
            Generasi 2,5G ini merupakan peningkatan dari generasi 2G dalam platform dasar GSM yang telah mengalami penyempurnaan. Generasi 2,5 yang berbasis GSM diimplementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Service) dan WiDEN, sedangkan yang CDMA diimplementasikan dalam CDMA2000 1x.

Teknologi Generasi Ketiga (3G)
            Teknologi generasi ketiga (3G) pada perkembangan zaman seperti sekarang sudah sangat sering kita dengar bahkan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi 3G memiliki kecepatan transfer data sebesar 144 kbps pada kecepatan user 100km/jam, mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 kbps pada kecepatan berjalan kaki, mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk user diam (stasioner), sehingga dapat melayani layanan data broadband seperti internet, video on demand, music on demand, games on demand, dan on demand lain yang memungkinkan kita dapat memilih program musik, video, atau game semudah memilih channel di TV. Kecepatan setinggi itu juga mampu melayani video conference dan video streaming lainnya.
            Keunggulan yang ditonjolkan pada generasi 3G ini, yaitu kualitas suara yang lebih bagus, keamanan yang terjamin, kecepatan data mencapai 2 Mbps dan 384 kbps untuk wide area access, support beberapa koneksi secara simultan, sebagai contoh, pengguna dapat browsing di internet bersamaan dengan melakukan panggilan ke tujuan yang berbeda, infrastruktur bersama dapat mensupport banyak operator dilokasi yang sama. Interkoneksi ke other mobile dan fixed users, roaming nasional dan internasional, bisa menangani packet-and circuit-switched service termasuk internet (IP) dan videoconferencing. Juga high data rate communication services dan asymmetric data transmission, efiensi spektrum yang bagus, sehingga dapat menggunakan secara maksimum bandwidth yang terbatas, support untuk multiple cell layer, co-existance and interconnection dengan satellite-based services, mekanisme billing yang baru tergantung dari volume data, kualitas service dan waktu.
             Namun, teknologi 3G ini juga masih memiliki kelemahan dimana generasi ketiga masih memerlukan control daya yang ideal dan kecepatan transfer datanya masih belum mencukupi dalam melayani layanan multimedia.

Teknologi Generasi Tiga Setengan (3,5G)
            Seperti yang kita ketahui teknologi 3,5G ini merupakan peningkatan dari teknologi 3G atau sering juga disebut dengan super 3G. Peningkatannya dapat kita lihat dari segi kecepatan transfer datanya yang semakin meningkat dari teknologi 3G, sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan video sharing.

Teknologi Generasi Keempat (4G)
            Pada zaman globalisasi seperti sekarang yang dimana perkembangan teknologi semakin pesat peningkatannya, berdampak pada perkembangan jaringan seluler juga. Teknologi fourth generation (4G) adalah teknologi yang baru memasuki tahap uji coba namun sudah dapat menjanjikan sesuatu yang lebih baik dari generasi ketiga (3G).
            Generasi keempat merupakan sistem ponsel yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi nirkabel yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan di mana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing, online game, dan lain-lain.

Long Term Evolution  (LTE)
Long Term Evolution (LTE) adalah teknologi radio 4G yang masih dalam tahap pengembangan oleh 3GPP dengan kemampuan pengiriman data mencapai kecepatan 100 Mbit/s secara teoritis untuk downlink dan 50 Mbit/s untuk uplink. Teknologi LTE dirancang untuk menyediakan efisiensi spektrum yang lebih baik, peningkatan kapasitas radio, latency dan biaya operasional yang rendah bagi operator serta layanan pita lebar nirkabel bergerak kualitas tinggi untuk pengguna. Perubahan yang terjadi pada LTE dibandingkan standar sebelumnya ada tiga, yaitu air interface, jaringan radio, dan jaringan core. Dengan LTE, pengguna dapat mengunduh dan mengunggah video beresolusi tinggi, mengakses e-mail dengan lampiran besar, serta dapat melakukan video conference setiap saat. Kemampuan LTE lainnya adalah untuk mengoperasikan fitur Multimedia Broadcast Multicast Service (MBMS), yang sebanding dengan DVB-H dan WiMAX. LTE dapat beroperasi pada salah satu spektrum yang termasuk standar IMT-2000 (450, 850, 900, 1800, 1900, 2100 MHz) ataupun pada spektrum baru seperti 700 MHz dan 2,5 GHz.
Untuk pengembangan HSPA di Indonesia seperti LTE, ditargetkan hadir pada tahun 2012. Menurut jangkauan, LTE dapat digunakan di wilayah rural ataupun hot zone. LTE juga bisa diimplementasikan operator GSM ataupun CDMA. Perkembangan LTE di Indonesia nantinya akan bersamaan dengan kehadiran WiMAX. Dari segi desain, LTE dan WiMAX berasal dari pasar yang berbeda, sehingga kehadiran keduanya tak mengancam satu sama lain.

0 komentar: