Internet di indonesia terjadi sekitaran tahun 1990-an
dimana adanya beberapa tulisan-tulisan yang termuat di koran seperti kompas
dengan judul jaringan komputer Biaya Murah Menggunakan Radio di akhir tahun
1990-an dan awal tahun 1991-an. Ada juga artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan
Mahasiswa Elektro di ITB pada tahun 1989.
Muncul awalnya tulisan internet karena adanya
inspirasi-inspirasi yang bersumber pada kegiatan amatir radio di Amateur Radio
Club di ITB pada tahun 1986. Salah satunya pakar amatir radio di Indonesia
adalah Robby Soebiakto, khususnya untuk komunikasi data packet radio yang
kemudian didorong ke arah TCP/IP, yang kemudian diadopsi oleh BPPT, LAPAN, UI
serta ITB.
Akhirnya Robby menjadi koor IP
pertama dari AMPR-net yang dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132.
Pada tahun 1986-1987 dimana jaringan paket mulai
berkembang, Robby adalah seorang pionir di kalangan pelaku radio amatir yang
mengaitkan jaringan amatir Bulletin Board System yang merupakan jaringan e-mail
store and forward yang mengkaitkan banyak server BBS amatir radio seluruh dunia
agar e-mail dapat berfungsi dengan lancar dan cepat.
Robby Soebiakto berhasil membangun sebuah gateway amatir
satelit yang dipasang di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR.
Mulai dari sinilah pengetahuan secara perlahan ditransfer atau dikirimkan dan
berkembang melalui jaringan radio amatir.
Kemudian sekitar tahun 1994 mulai dioperasikannya IndoNet
yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet ini adalah ISP yang pertama kali ada di
Indonesia. Sewaktu itu pihak POSTEL belum begitu memahami dan mengetahui cara
memaksimalkan internet untuk disalurkan ke dunia bisnis. Lagipula di Indonesia
masih minim pengguna. Sambungan awal internet dilakukan memakai dial-up oleh
IndoNet. Lokasinya masih diseputaran kompleks dosen UI. Akses pertama kali
IndoNet mulanya memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email
client pine serta chatting dengan conference pada server AIX.
Lalu tahun 1995 BBS di Indonesia menyediakan jasa berupa
akses Telnet ke luar negeri. Dengan menggunakan remote browser Lynx di Amerika
Serikat, maka pemakai internet di Indonesia bisa akses internet (HTTP)
Dan setelahnya dilihat dari berkembangnya internet di
Indonesia :
1.
Pada
awal-awal tahun 2000-an masih sedikit masyarakat yang menggunakan internet
selain kecepatannya masih lambat, juga karena pola pikir manusia belum terlalu
berkembang
2.
Kegunaan
internet untuk kehidupan sehari-hari masih belum terlalu bermanfaat atau belum
jelas fungsinya
3.
Semakin
masuknya zaman era globalisasi apalagi
sejak adanya modem yang instan dan bisa di bawa kemana-mana, serta pola pikir
yang lebih berkembang, masyarakat sudah mulai menggunakan internet atau
memanfaatkannya secara maksimal dalam kehidupan sehari-hari semisal handphone
yang sangat membantu kita dalam berkomunikasi jarak jauh, smartphone yang kini
marak di pasaran yang dilengkapi web browsee agar kita lebih mudah mencari
informasi dimana, kapanpun, dan dengan cepat. Kita tidak perlu lagi membawa
laptop kemana-mana karena sekarang smartphone sudah dilengkapi fasilitas internet
browser.
4.
Internet
juga mulai di gunakan untuk berbisnis contoh saja berniaga.com. disana kita
bisa menjual barang dengan cepat dan mudah kemudian konsumen bisa langsung
melihat-lihat barang yang diperjualbelikan.
5.
Internet
juga sangat membantu siswa, mahasiswa, serta guru dalam mencari pengetahuan
seluas dan sebanyak-banyaknya.
Dengan perkembangan yang sangat pesat seperti
itu, tak heran jika Indonesia sangat welcome
terhadap perkembangan dunia teknologi khusunya jaringan internet. Apalagi kini
hampir disepanjang jalan maupun toko di lengkapi dengan Wi-Fi yang bisa dengan
mudah diakses kapanpun kita membutuhkannya
0 komentar:
Posting Komentar