Rabu, 11 Juni 2014

Perkembangan Internet di Indonesia


Internet di indonesia terjadi sekitaran tahun 1990-an dimana adanya beberapa tulisan-tulisan yang termuat di koran seperti kompas dengan judul jaringan komputer Biaya Murah Menggunakan Radio di akhir tahun 1990-an dan awal tahun 1991-an. Ada juga artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro di ITB pada tahun 1989.
Muncul awalnya tulisan internet karena adanya inspirasi-inspirasi yang bersumber pada kegiatan amatir radio di Amateur Radio Club di ITB pada tahun 1986. Salah satunya pakar amatir radio di Indonesia adalah Robby Soebiakto, khususnya untuk komunikasi data packet radio yang kemudian didorong ke arah TCP/IP, yang kemudian diadopsi oleh BPPT, LAPAN, UI serta ITB. Akhirnya Robby menjadi koor IP pertama dari AMPR-net yang dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132.

Pada tahun 1986-1987 dimana jaringan paket mulai berkembang, Robby adalah seorang pionir di kalangan pelaku radio amatir yang mengaitkan jaringan amatir Bulletin Board System yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak server BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berfungsi dengan lancar dan cepat.
Robby Soebiakto berhasil membangun sebuah gateway amatir satelit yang dipasang di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR. Mulai dari sinilah pengetahuan secara perlahan ditransfer atau dikirimkan dan berkembang melalui jaringan radio amatir.
Kemudian sekitar tahun 1994 mulai dioperasikannya IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet ini adalah ISP yang pertama kali ada di Indonesia. Sewaktu itu pihak POSTEL belum begitu memahami dan mengetahui cara memaksimalkan internet untuk disalurkan ke dunia bisnis. Lagipula di Indonesia masih minim pengguna. Sambungan awal internet dilakukan memakai dial-up oleh IndoNet. Lokasinya masih diseputaran kompleks dosen UI. Akses pertama kali IndoNet mulanya memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine serta chatting dengan conference pada server AIX.
Lalu tahun 1995 BBS di Indonesia menyediakan jasa berupa akses Telnet ke luar negeri. Dengan menggunakan remote browser Lynx di Amerika Serikat, maka pemakai internet di Indonesia bisa akses internet (HTTP)
Dan setelahnya dilihat dari berkembangnya internet di Indonesia :
1.         Pada awal-awal tahun 2000-an masih sedikit masyarakat yang menggunakan internet selain kecepatannya masih lambat, juga karena pola pikir manusia belum terlalu berkembang
2.         Kegunaan internet untuk kehidupan sehari-hari masih belum terlalu bermanfaat atau belum jelas fungsinya
3.         Semakin masuknya zaman era globalisasi  apalagi sejak adanya modem yang instan dan bisa di bawa kemana-mana, serta pola pikir yang lebih berkembang, masyarakat sudah mulai menggunakan internet atau memanfaatkannya secara maksimal dalam kehidupan sehari-hari semisal handphone yang sangat membantu kita dalam berkomunikasi jarak jauh, smartphone yang kini marak di pasaran yang dilengkapi web browsee agar kita lebih mudah mencari informasi dimana, kapanpun, dan dengan cepat. Kita tidak perlu lagi membawa laptop kemana-mana karena sekarang smartphone sudah dilengkapi fasilitas internet browser.
4.         Internet juga mulai di gunakan untuk berbisnis contoh saja berniaga.com. disana kita bisa menjual barang dengan cepat dan mudah kemudian konsumen bisa langsung melihat-lihat barang yang diperjualbelikan.
5.         Internet juga sangat membantu siswa, mahasiswa, serta guru dalam mencari pengetahuan seluas dan sebanyak-banyaknya.
Dengan perkembangan yang sangat pesat seperti itu, tak heran jika Indonesia sangat welcome terhadap perkembangan dunia teknologi khusunya jaringan internet. Apalagi kini hampir disepanjang jalan maupun toko di lengkapi dengan Wi-Fi yang bisa dengan mudah diakses kapanpun kita membutuhkannya

0 komentar: