TRI KAYA PARISUDHA
Pengertian
Tri
Kaya Parisudha adalah bagian dari etika (susila) agama Hindu. Timbulnya kata
Tri Kaya Parisudha berasal dari sebuah semboyan dharma yang berbunyi : “
Paropakaran punya ya, papaya, para piadanam “ mempunyai pengertian yaitu dari
Tri artinya tiga, Kaya artinya gerak atau perbuatan dan parisudha artinya suci.
Tri Kaya Parisudha artinya tiga gerak atau perbuatan yang harus disucikan.
Tri Kaya Parisudha sebagai bagian
dari ajaran etika dalam agama Hindu akan memberikan tuntunan dan jalan menuju
pada kedamaian serta keharmonisan kehidupan di dunia dan akhirat. Kaya, Wak,
dan Mana harus diarahkan pada hal – hal menuju kebaikan karena hanya manusia
yang dapat merubah prilaku yang tidak baik kearah yang baik. Tidaklah
berlebihan kalau dikatakan bahwa menjelma menjadi manusia dengan kelebihan
Sabda, Bayu, dan Idep merupakan suatu pahala keberuntungan dan sekaligus
merupakan suatu keutamaan bagi manusia untuk berbuat baik (subha karma).
Jika kita melakukan perbuatan jahat
maka hasil yang diterima juga buruk, sebaliknya jika kita melakukan perbuatan
baik maka hasilnya juga baik seperti semboyan yang mengatakan :
Ala
ulah ala tinemu : perbuatan buruk hasilnya juga buruk.
Ayu
pikardi ayu pinanggih : perbuatan baik hailnya juga baik.
Pembagian
Tri Kaya Parisudha terdiri dari tiga
bagian yaitu:
1.
Kayika
Parisudha, yaitu perbuatan atau laksana yang baik.
2.
Wacika
Parisudha, yaitu perkataan yang baik.
3. Manacika Parisudha, yaitu pikiran
yang baik, dimaksudkan dari pikiran yang baik akan timbul kesucian diri.
Kayika Parisudha
Kayika
Parisudha adalah perbuatan atau laksana yang baik merupakan pengamalan dari
pikiran dan perkataan yang baik. Perbuatan yang baik dapat dilakukan dari
adanya pengendalian pada tingkah laku, utamanya terhadap Himsa Karma
yaitu perbuatan menyakiti, menyiksa, atau membunuh mahluk yang tidak
berdosa/bersalah. Himsa Karma hanya diperkenankan untuk keperluan yadnya.
Adapun yang dituntut adalah perasaan manusia kearah keselarasan antara sesama
manusia dan mahluk hidup lainnya (pawongan).
Setiap
orang dengan anggota badannya akan berprilaku dan berbuat. Dalam melakukan
perbuatan, jika dilaksanakan sesuai dengan ajaran kebenaran maka sudah tentu
perbuatan yang dilakukan adalah baik dan benar. Setiap orang selagi ia masih
hidup, selamanya ia akan berbuat dan melakukan suatu perbuatan. Dengan berbuat
berarti telah melakukan karma, dari perbuatan karma inilah akan menentukan
kehidupan seseorang (Karma Phala). Berkarma dalam masa kehidupan sekarang ini
berarti mempersiapkan untuk kehidupan yang akan datang. Oleh sebab itu, orang –
orang yang sadar akan hal ini, akan berusaha dalam kehidupan ini berbuat yang
baik daripada masa – masa terdahulu. Sebab setiap orang mengharapkan adanya
kehidupan yang baik dan lebih menyenangkan di masa – masa yang akan datang.
Contoh
Kayika Parisudha dalam kehidupan sehari – hari, yaitu:
·
Menolong orang lain dalam mengalami
kesulitan merupakan perbuatan yang baik. Misalnya adalah menolong teman bila
dalam kesusahan seperti memerlukan uang. Kita sebagai teman harus membantunya,
dengan cara meminjamkan uang kepada teman dengan ikhlas. Kita tahu nasib
seorang anak kost yang merantau jauh dari keluarga, jadi sesama anak kost kita
harus saling membantu khususnya teman kita sendiri.
Nilai
moralnya adalah kita sesama manusia harus selalu berbuat tolong menolong, baik
kepada orang yang kita sudah kenal maupun belum. Karena pada intinya kita
adalah sama.
·
Tidak menyakiti atau membunuh makhluk
hidup. Misalnya adalah sengaja menyiksa anjing. Anjing merupakan salah satu makhluk
hidup ciptaan Sang Hyang Widhi Wasa yang seharusnya kita sayangi bukan malah
kita siksa. Pasti kita pernah melihat seseorang melempari anjing dengan batu
atau dengan memukulnya dengan kayu. Sebenarnya itu tidak boleh, karena itu
termasuk perbuatan yang melanggar Kayika Parisudha.
Nilai
moralnya adalah kita sebagai makhluk hidup yang memiliki akal dan pikiran yang
lebih dari binatang seharusnya tidak menyiksanya. Seharusnya itu kita
menyayangi dan melindunginya.
Wacika Parisudha
Perkataan
yang baik, manis di dengarkan oleh setiap orang . perkataan itu patut timbul
dari hati yang tulus, lemah lembut penyamapaiannya dan menyenangkan hati
pendengarnya. Untuk dapat berkata yang baik patut dipikirkan terlebih dahulu.
Kata – kata merupakan saran komunikasi yang paling cepat diterima di dalam
pergaulan, perhubungan, pendidikan, penyuluhan, penerangan, dan lain
sebagainya. Perkataan yang baik diusahakan untuk akawe suka wong len, yaitu:
mengusahakan kesenangan untuk orang lain, karena orang lainlah yang akan mendengar
dan merasakannya.
Pustaka Manusmrta IV. 256 menyatakan
perkataan itu menguasai segala sesuatu yang disebutkan sebagai berikut :
“ Warcyartha niyatah sarve wang mule wagwinih
Srtah, tam ta yah stenayedwacam sah sarwate
Yakrnnatah”.
Maksudnya :
Segala sesuatu dikuasai
oleh perkataan, perkataanlah
Akar dan asal sesuatu
orang tidak jujur dalam
Kata – kata,
sesungguhnya tidak jujur dalam segalanya.
Mengeluarkan kata –
kata patut disadari sebab ada empat hal yang akan diperoleh seperti dinyatakan
dalam pustaka Nitisastra dalam bentuk kekawin pada Sargah V sebagai berikut :
Wasita nimittanta menemu laksmi
Wasita nimittanta pati kepangguh
Wasita nimittanta menemu duhka
Wasita nimittanta menemu mitra
Artinya :
Oleh perkataan engkau
akan medapat kebahaiaan
Oleh perkataan engkau
akan medapat kematian
Oleh perkataan engkau
akan medapat kesusahan
Oleh perkataan engkau
akan medapat sahabat
Perkataan sangat perlu diperhatikan
dan diteliti sebelum dikeluarkan karena perkataan merupakan alat yang penting
bagi kita, guna menyampaikan segala isi hati dan maksud seseorang. Dari kata –
kata kita dapat pula memperoleh suatu pengetahuan, mendapatkan suatu hiduran,
serta nasehat – nasehat yang sangat berguna baik bagi kita maupun orang lain.
Dengan kata – kata, orang dapat membuat susah orang lain.
Contoh Wacika Parisudha dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu:
·
Tidak berkata – kata buruk yang dapat
menyakiti hati / perasaan. Misalnya adalah
mengejek – ejek kekurangan teman. Biasanya kita mengejek teman pada saat
kita bercanda kepada teman. Kata – kata ejekan itu biasanya mengejek kekurangan
bahkan orang tua. Sehingga teman itu akan tersakiti hatinya dan dia akan marah.
Nilai
moralnya adalah kita sebaikannya tidak mengejek teman, karena itu dapat
menyakiti perasaan dan mengundang amarah. Dalam berteman kita harus menjaga
setiap perasaan teman kita, sehingga tidak ada perasaan yang tersakiti.
·
Tidak ingkar pada janji atau ucapan.
Misalnya adalah selalu menepati janji. Dalam kehidupan sehari – hari pasti kita
pernah berjanji kepada teman. Berjanji akan bertemu contoh. Setelah janji itu
dibuat, ternyata kita lupa dan tidak datang utnuk bertemu maka kita telah
berdosa kepada orang yang kita ajak berjanji ketemu.
Nilai
moralnya adalah kita sebaiknya tidak boleh ingkar kepada janji telah kita
sepakati bersama. Karena menurut pepatah, janji adalah hutang, sehingga segala
sesuatu yang berupa janji seharusnya kita tepati agar tidak menjadi hutang
dilain waktu.
Manacika Parisudha
Manacika
berarti perilaku yang berhubungan dengan pikiran. Manacika Parisudha adalah
berpikir yang benar dan suci. Diantara Tri Kaya Parisudha ini, pikiranlah yang
menentukan dan memegang peranan. Apa saja yang terdapat dalam pikiran akan
tercetus dalam kata – kata, dan terwujud pula dalam perbuatan. Pikiran adalah sumber
segala apa yang dilakukan oleh seseorang. Baik buruk perbuatan seseorang
merupakan pencerminan dari pikiran. Bila baik dan suci pikiran seseorang, maka
sudah tentu perbuatan dan segala penampilan akan bersih dan baik. Apabila
diperhatikan benar – benar tentang segala perbuatan manusia di dunia ini,
semuanya berpangkal pada pikiran. Dalam Pustaka kekawin Ramayana Sarah 1,4
disebutkan :
“ Ragadi musuh mapara, ri hati ya tong wanya
Tan madoh ring awak “
Artinya :
Hawa nafsu dan lain –
lainnya adalah musuh yang dekat.
Di dalam hati tempatnya
tidak jauh dari diri sendiri.
Ajaran Manacika Parisudha menuntun
manusia untuk berpikir yang baik, berusaha menolong dirinya dengan
mengendalikan pikirannya sebelum akan berkata – kata dan berbuat. Mereka yang
kuat mengendalikan pikirannya sehingga tidak mengumbar hawa nafsunya akan lebih
mudah mencapai cita – citanya. Mereka tidak banyak digoda atau diperbudak oleh
hawa nafsunya. Demikian sebaliknya mereka yang kurang mampu mengendalikan hawa
nafsunya sulit akan mencapai cita – citanya sebab itu diperbudak, pikirannya
terbelenggu hingga lupa apa yang dilakukan.
Contoh Manacika Parisudha dalam
kehidupan sehari – hari, yaitu:
·
Tidak mengingini sesuatu yang tidak
kekal. Misalnya adalah tidak menginginkan barang milik teman. Bila teman
memiliki barang yang lebih bagus dan mahal dari pada kita, biasanya kita
mempunyai keinginan untuk memiliki, sehingga timbul rasa iri dalam hati. Bahkan
bisa timbul rasa untuk mencuri barang tersebut.
Nilai
moralnya adalah kita sebaiknya tidak menginginkan sesuatu yang belum tentu
dapat kita miliki, karena itu dapat menimbulkan perasaan iri. Kita seharusnya
mensyukuri apa yang kita dapatkan.
·
Tidak berpikir buruk terhadap mahluk
lain. Misalnya adalah tidak mempunyai niat marah terhadap sesama manusia. Bila
kita dimaki oleh orang pasti kita berkeinginan untuk marah kepada orang
tersebut. Setelah marah maka kita pasti akan berantem.
Nilai
moralnya adalah kita sebaiknya tidak mempunyai pemikiran buruk kepada orang
karena itu akan berdampak buruk kepada diri sendiri ataupun orang lain. Kita
harus dapat mengontrol pikiran kita agar kita selalu ada dalam kehidupan yang
damai.
Makna
yang diperoleh dari pelaksanaan Tri Kaya Parisudha dalam kehidupan sehari –
hari adalah :
1. Setiap
orang akan selalu berpikir telebih dahulu sebelum berkata ataupun berbuat.
2. Setiap
orang akan menjadi sopan santun dalam kehidupannya
3. Kehidupan
manusia di dunia ini akan tertib sehingga keadaan menjadi aman, tentram dan
damai.
4.
Setiap orang tidak merasa was – was,
takut ataupun curiga, karena masing – masing dapat mengendalikan dirinya.
TRI KAYA PARISUDHA
Disusun oleh:
I Ketut Bagus Merta Hadi NIM. 1215051037
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2012
1 komentar:
Costumer Service 24 Jam..
Join ? Langsung Contact Kami
WA : +855 1632 6427
LINE : Ligautama88
Posting Komentar