Kepadatan tanaman mempunyai hubungan erat dengan hasil tanaman. Kepadatantanaman dapat diartikan sebagai jumlah tanaman yang terdapat dalam satuan luas lahan.Peningkatan kepadatan tanaman mempunyai arti meningkatkan jumlah tanaman. Bila jumlah tanaman meningkat dan diikuti dengan luas daun serta ILD-nya yang meningkatsehingga akan menigkatkan berat kering total tanaman (Gardner, Pearce, Mitchell, 1991).
Kerapatan tanam merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman,karena penyerapan energi matahari oleh permukaan daun yang sangat menentukanpertumbuhan tanaman juga sangat dipengaruhi oleh kerapatan tanaman ini, jika kondisitanaman terlalu rapat maka dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman karenadapat menghambat perkembangan vegetatif dan menurunkan hasil panen akibatmenurunnya laju fotosintesis dan perkembangan daun (Gardner, et al, 1991).
Kerapatan tanaman merupakan salah satu faktor penting dalam usahameningkatkan hasil panen. Pada populasi optimal, kompetisi antar tanaman masih terjadisehingga pertumbuhan dan hasil per individu menjadi berkurang, namun karena jumlah tanaman per hektar bertambah dengan meningkatnya populasi, maka hasil panen perhektar masih dapat meningkat. Jika jarak tanaman terlalu rapat atau populasi terlalutinggi, kompetisi antar individu juga diikuti dengan penurunan hasil panen per hektar.Selanjutnya jika jarak tanaman terlalu renggang banyak ruang kosong diantara tajuk tanaman (Sugito, 1999). Oleh karena itu spesies tanaman daun yang efisien cenderungmenginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan mereka dalam bentuk penambahanluas daun, yang berakibat pada pemanfaatan radiasi matahari yang efisien (Gardner, et al;1991).
Semakin banyak tanaman per satuan luas maka semakin tinggi ILD sehinggapersen cahaya yang diterima oleh bagian tanaman yang lebih rendah menjadi lebihsedikit akibat adanya penghalang cahaya oleh daun-daun diatasnya (Hanafi, 2005).
Penelitian Mimbar (1993) menunjukkan bahwa kerapatan tanam berpengaruhterhadap berat kering bagian atas tanaman kacang hijau walet. Kerapatan terendahmenghasilkan berat kering bagian atas tanaman paling tinggi. Sebaliknya kerapatantinggi menghasilkan berat kering bagian atas tanaman paling rendah. Namun demikian,penurunan berat kering bagian atas tanaman karena naiknya kerapatan tersebut tidak sebanding dengan peningkatan kerapatan populasi. Peningkatan kerapatan satu setengahkali lipat hanya mengakibatkan penurunan berat kering bagian atas sebesar 15,4 %. Halyang sama juga terjadi pada pengamatan berat biji per tanaman. Peningkatan kerapatanpopulasi dapat mengakibatkan menurunnya berat biji per tanaman, namun karenapenurunan berat biji ini tidak proporsional dengan peningkatan kerapatan populasi, makaberat biji per satuan luas atau hasil panen justru meningkat dengan meningkatnyakerapatan populasi. Peningkatan kerapatan populasi dua kali lipat mengakibatkanmenurunnnya berat biji per tanaman 6,6 % sebaliknya mengakibatkan meningkatnya hasil panen sebesar 66,2 %.
Berat kering total tanaman merupakan akibat efisiensi penyerapan danpemanfaatan radiasi matahari yang tersedia sepanjang musim pertumbuhan oleh tajuk tanaman budidaya (Gardner,
et al, 1991). Kompetisi pada keadaan ekstrim (ILD yangterlalu tinggi) mengakibatkan penyerapan cahaya matahari oleh daun-daun bagian bawahbegitu rendah sehingga hasil fotosintesis tidak mencukupi untuk kebutuhan respirasi.Daun-daun tersebut bersifat negatif karena untuk kebutuhannya harus mengambilkarbohidrat dari daun bagian atas (Sugito, 1999).
Kerapatan tanaman akan meyebabkan terjadinya kompetisi diantara tanaman.Masing-masing tanaman akan saling memperebutkan bahan-bahan yang dibutuhkanseperti cahaya, air, udara dan hara tanah. Moenandir (1988) menjelaskan bahwakompetisi akan terjadi bila timbul interaksi antar tanaman lebih dari satu tanaman.Terjadinya kompetisi tergantung dari sifat komunitas tanaman dan ketersedian faktorpertumbuhan. Tanaman yang mempunyai sifat agresivitas dan habitus yang tinggi akanmempunyai daya saing yang kuat.
Pengaruh terjadinya kompetisi ada dua faktor, pertama adalah hadirnya suatuindividu atau kelompok tanaman lain disekitar individu tersebut, faktor kedua adalah kuantitas faktor pertumbuhan yang tersedia. Ketersedian faktor-faktor pertumbuhan akanmemperkecil terjadinya kompetisi. Pada kondisi lapang, kompetisi biasanya terjadisetelah tanaman mencapai tingkat pertumbuhan tertentu, kemudian kompetisi semakinbesar sesuai dengan pertumbuhan ukuran dan fungsi pertumbuhanya. Daya kompetitif tanaman tergantung pada kapasitas organ akar dan daun dalam melaksanakan fungsiuntuk pertumbuhan (Sitompul dan Guritno, 1995).
0 komentar:
Posting Komentar