Rabu, 05 Juni 2013

Sistem Informasi


A.    PENGERTIAN DATA DAN INFORMASI

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Informasi merupakan data yang berasal dari fakta yang tercatat dan selanjutnya dilakukan pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna atau bermanfaat bagi pemakainya. Bentuk informasi yang kompleks dan terintegrasi dari hasil pengolahan sebuah database yang akan digunakan untuk proses pengambilan keputusan pada manajemen akan membentuk Sistem Informasi Manajemen. Data merupakan fakta atau nilai (value) yang tercatat atau mempresentasikan deskripsi dari suatu objek. Data merupakan suatu sumber yang sangat berguna bagi hampir di semua organisasi. Dengan tersedianya data yang melimpah, maka masalah pengaturan data secara efektif menjadi suatu hal yang sangat penting dalam pengembangan system informasi manajemen. Pengertian Informasi, definisi informasi, pengertian data, definisi data, data, system, manajemen.


B.     KONSEP-KONSEP DASAR SISTEM
Secara sederhana sistem dapat diartikan  sebagai suatu kumpulan unsur atau komponen yang terorganisasi, berinteraksi dan saling tergantung satu sam lain. Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendefinisikan sebuah sistem, yaitu :
1.   Tinjauan atas dasar fasilitas ( komponen / elemen)
Sistem yaitu kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.   Tinjauan atas dasar aktivitas ( prosedur )
Sistem  yaitu  suatu  jaringan  kerja  dari  prosedur-prosedur  yang  berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Urutan kegiatan digunakan untuk mejelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya. (3w 1h)
Suatu sistem memiliki beberapa komponen diantaranya : pekerjaan, aktivitas dan misi. Sistem dibuat untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau atau sasaran (objektives).
Tujuan (goal) : meliputi ruang lingkup yang luas.
Sasaran (objektives)   : meliputi ruang lingkup yang sempai, jadi lebih dikenai pada sub-sistemnya.
Jadi perbedaan tujuan dan sasaran terletak pada ruang lingkupnya.
Model dasar sebuah sistem : Masukan, proses, keluaran. Namun sistem dapat dikembangkan hingga menyertakan media penyimpanan, dan sistem juga dapat bersifat terbuka dan tertutup.
Karakteristik atau Ciri-ciri sistem yaitu :
a.       Komponen sistem (Componens)
Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan.
b.      Batasan sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Dengan batasan ini, sistem dipandang sebagai satu kesatuan.
c.       Lingkungan luar sistem (Environtment)
Yaitu bentuk apapun yang berada di luar ruang lingkup yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan. Jika menguntungkan maka lingkungan luar tersebut harus dijaga, jika merugikan maka lingkungan luar tersebut harus dikendalikan, karena lingkungan luar yang merugikan dapat mengganggu kelangsungan hidup sistem.
d.      Penghubung sistem (Interface)
Yaitu sebagai media yang menghubungkan sistem dengan sub sistem. Penghubung ini mwmungkinkan sumber2 daya mengalir dari suatu sub sistem ke sub sistem lain. Keluaran sub sistem akan menjadi masukan bagi sub sistem lainnya.
e.       Masukan sistem (Input)
Yaitu energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yg dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan signal (signal input).
Contoh  :  dalam  unit  kompute3r,  program  adalah  maintenance  input yang  digunakan  untuk  mengoperasikan  komputer  dan  data  adalah signal input yang alan diolah menjadi informasi.
f.       Keluaran sistem (Output)
Yaitu  hasil  dari  energi  yang  diolah  dan  diklasifikasikan  menjadi keluaran yang berguna. Keluaran  ini  merupakan  masukan  bagi  bagi  sub  sistem  yang  lain.
Contoh : sebuah sistem informasi, yang menjadi keluaran adalah informasi, yang mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk hal-hal yang merupakan input bagi subsistem lain.
g.      Pengolah sistem (Proses)
Yaitu proses yang mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh : Sistem akuntansi, sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan2 yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
h.      Sasaran sistem (Objektive)
Suatu sistem harus mempunyai tujuan dan sasaran, kalau tidak maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil jika sudah mengenai tujuan dan sasaran yang telah direncanakan.
KLASIFIKASI SISTEM
Sistem  merupakan  suatu  bentuk  integrasi  antara  satu  komponen  dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yangn berbeda untuk setiap kasus  yang  terjadi  di  dalam sistem  tersebut. Oleh  karena  itu  sistem  dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan :
1.      Sistem abstrak dan sistem fisik
-          Sistem abstrak  yaitu  sistem  yang berupa pemikiran  atau ide-ide  yang tidak tampak secara fisik, Contohnya  sistem  teologia,  yaitu  satu  sistem  yang  berupa  pemikiran tentanng hubungan antara manusia dengan Tuhan;
-          Sistem Fisik yaitu sistem yang ada secara fisik, Contohnya sistem  komputer, sistem  produksi,  sistem  penjualan,  sistem administrasi personalia, dsb.
2.      Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
-          Sistem  alamiah  yaitu  sistem  yang  terjadi  melalui  proses  alam,  tidak dibuat oleh manusia, Contohnya sistem pemutaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim.
-          Sistem buatan manusia yaitu sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut denga Human machine System. Contohnya  sistem  informasi  berbasis  komputer,  karena  menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3.      Sistem deterministik dan sistem probabilistic
-          Sistem deterministik yaitu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Contohnya  sistem  pemprograman  dalam  komputer,  karena  berdasarkan program2 komputer yang dijalankan.
-          Sistem  probabilistik  yaitu  sistem  yang  kondisi  masa  depannya  tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Contohnya sistem pemilu, sistem pemerintahan.
4.      Sistem terbuka dan sistem tertutup
-          Sistem terbuka  yaitu sistem  yang berhubuingan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya. Contohnya sistem perdagangan.
-          Sistem tertutup yaitu sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Contohnya sistem robotic, sistem arloji, ATM sistem.
DAUR HIDUP SISTEM
Siklus hidup sistem yaitu proses evolusioner yang diikuti dalam penerapan sistem atau sub sistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup system terdiri dari  serangkaian  tugas  yang  mengikuti  langkah-langkah  pendekatan  system, karena tugas-tugas  tersebut  mengikuti  pola  yang teratur  dan  dilakukan  secara topdown. Siklus hidup system sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembanguna dan pengembangan system. Pembangunan system hanyalah salah satu dari serangkaian dari daur hidup suatu system, meskipun demikian proses ini merupakan aspek yang sangat penting.
Fase/tahapan dari daur hidup suatu system :
a.    Mengenali adanya kebutuhan
Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problema yang harus dapat dikenali sabagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan organisasi. Volume kebutuhan itu meningkat melebihi kapasitas dari system yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan system akan kehilangan arah dan efektivitasnya.
b.    Pembangunan system
Suatu proses atau serangkaian prosedur yang harus diikuti guna menganalisis  kebutuhan  yang  timbul  dan  membangun  sebuah  system untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
c.    Pemasangan system
Setelah tahap pembangunan selesai, system kemudian akan dioperasikan. Pemasangan system merupakan tahap yang penting dalam daur hidup system, dimana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional  adalah  pemasangan  system  yang  merupakan  langkah  akhir dari suatu pembangunan system.
d.   Pengoperasian system
Program – program computer dan prosedur – prosedur pengoperasian yang membentuk suatu system informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi yang ditunjang oleh system informasi selalu mengalami perubahan karena pertumbuhan kegiatan, perubahan peraturan dan kebikjaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan- perubahan tersebut, system harus diperbaiki atau diperbaharui.
e.    Sistem menjadi using
Kadang – kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada system yang sedang berjalan. Tiba saat dimana secara ekonomis dan teknis, system yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan system yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.
System informasi kemudian akan melanjutkan daur hidupnya. System dibangun untuk memenuhi kebutuhan. System beradaptasi terhadap berbagai perubahan lingkungannya yang dinamis sehingga kemudian sampai pada kondisi dimana system  tidak  dapat  lagi  beradaptasi.  System  baru kemudian  dibangun untuk menggantikannya.


C.     SIKLUS INFORMASI
Siklus informasi adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Informasi yang menghasilkan informasi berikutnya. Demikian seterusnya proses pengolahan data menjadi informasi.
Data merupakan bentuk mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data ditangkap sebagai input, diproses melalui suatu model membentuk informasi. Pemakai kemudian menerima informasi tersebut sebagai landasan untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan operasional yang akan membuat sejumlah data baru. Data baru tersebut selanjutnya menjadi input pada proses berikutnya, begitu seterusnya sehingga membentuk suatu siklus informasi/Information Cycle (Tata Sutabri, 2004: 17)
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah terlebih dahulu. Untuk mengolah data menjadi informasi diperlukan suatu pemprosesan, dapat pula menjadi input untuk pemprosesan lainnya, sehingga membentuk suatu siklus. Berikut ini diberikan ilustrasi lebih jelas lagi tentang siklus informasi tersebut.
 yang diolah melalui suatu menjadi informasi, kemudian informasi tersebut membuat keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan lain yang akan membuat sejumlah data. Data tersebut akan dianggap sebagai input dan kembali diproses lewat suatu modeldan seterusnya membentuk siklus.

D.    KUALITAS INFORMASI
Kualitas informasi adalah sejauh mana informasi secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang yang membutuhkan informasi tersebut untuk melakukan proses mereka. Konsep ini dikaitkan dengan konsep produk informasi yang menggunakan data sebagai masukan dan informasi didefinisikan sebagai data yang telah diolah sehingga memberikan makna bagi penerima informasi  Kualitas informasi bersifat multidimensi dan berbagai variasi karakteristik pengukur telah diusulkan oleh beberapa penulis . Secara umum, dimensi kualitas informasi dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori:
1.     Intrinsic
2.     Kontekstual
3.     Representasi
4.     Aksesibilitas atau keteraksesan
  1. Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Selain itu juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

Komponen akurat meliputi :
·         Completeness berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
  • Correctness berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran.
  • Security,berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan
2.      Tepat waktu
Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidakmempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapatberakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3.      Relevan
Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu denganyang lainnya berbeda.

4.      Ekonomis 
Informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebihbesar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapatditaksir nilai efektivitasnya

5.      Mudah
Informasi mudah dipahami dan mudah diperoleh 
6.      Pilar Kualitas Informasi 
Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan informasi melalui suatu model.
“ Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus informasi).”
Data diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, sehingga bisa melakukan pengembilan keputusan, dengan keputusan tersebut bisa melakukan tindakan sehingga menghasilkan hasil sebuah tindakan, hasil tadi dijadikan data dan selanjutnya dijadikan sebagai masukan untuk diolah kembali menjadi sebuah informasi.

E.     PENGERTIAN DAN KOMPONEN SISTEM INFORMASI

1.      Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.
2.      Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi mempunyai komponen yang sama dengan sistem informasi secara umum, yaitu: komponen input, komponen model, komponen basis data, dan komponen output. Perbedaan komponen-komponen ini antar sistem-sistem informasi lainnya adalah konteks letak dari sistem informasinya.
a.    Komponen Input
Sistem informasi mengumpulkan data yang berkaitan dengan pengelolaan data
b.    Komponen Model
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi akademik banyak digunakan untuk menghasilkan informasi – informasi tentang pengelolaan data
c.    Komponen Basis Data
Data yang digunakan untuk output berasal dari data base.
d.    Komponen Output
Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu sebagai bagian dari bauran.
F.      CONTOH SISTEM INFORMASI YANG PERNAH KAMI DITEMUKAN
a.       Sistem reservasi penerbangan, digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani pemesanan/pembelian tiket.
b.      Sistem POS (Point Of Sale) yang diterapkan di pasar swalayan dengan dukungan barcode reader untuk mempercepat pemasukan data.
c.       Sistem layanan akademis yang memungkinkan mahasiswa memperoleh data akademis dan mendaftar mata kuliah yang diambil pada tiap semester.
d.      Sistem penjualan secara kredit agar dapat memantau hutang pelanggan yang jatuh tempo.
e.       Sistem smart card yang dapat digunakan tenaga medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien

G.    MANFAAT SISTEM INFORMASI
Kehadiran teknologi komputer dengan kekuatan prosesnya telah memungkinkan pengembangan sistem informasi manajemen berbasis komputer. Dengan memanfaatkan teknologi komputer, didapat manfaat berupa kemudahan menyimpan, mengorganisasi dan melakukan pengambilan terhadap berbagai data. Didukung dengan perangkat lunak dan konfigurasi perangkat keras yang tepat, perusahaan dapat membangun sistem informasi manajemen yang handal dan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Sistem informasi dibuat dan dibangun dengan baik agar meningkatkan produktivitas, menghilangkan kegiatan yang tidak memiliki manfaat, meningkatkan layanan, mengkoordinasikan setiap bagian dalam perusahaan serta meningkatkan kualitas kebijakan dalam manajemen.
Sedangkan secara umum manfaat Sistem Informasi dapat dikategorikan dengan manfaat berwujud (tangible benefit) dan manfaat tak berwujud (intangible benefit). Berikut saya membahas sedikit tentang manfaat berwujud (tangible benefit) dan manfaat tak berwujud (intangible benefit).
  1. Manfaat Berwujud (tangible benefit)
Sebuah sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik akan memberikan manfaat berwujud yang secara fakta dapat dilihat pergerakannya melalui pendapatan yang diraih serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan maupun organisasi bisnis. Indikator dari keberhasilan/manfaat yang berdampak pada peningkatan pendapatan dengan meningkatnya penjualan dalam pasar, serta mengalami perluasan pasar.
Sistem informasi yang baik dapat digunakan tidak hanya untuk penyimpanan data secara elektronik saja tetapi harus mampu mendukung proses analisis yang diperlukan oleh manajemen, karena dengan adanya laporan yang tersaji dengan cepat dan setiap saat dapat diakses tersebut maka keputusan-keputusan yang diambil pun dapat lebih cepat dan tepat terhadap dinamika pasar yang ada.
Sedangkan dari sisi pengurangan biaya dapat dilakukan analisis faktual atas pengurangan jumlah sumber daya manusia yang dilibatkan dalam bisnis, pengurangan biaya operasional seperti pasokan maupun overhead, pengurangan barang/material dalam stok gudang, pengurangan biaya pemeliharaan dan penyediaan perlengkapan yang tidak terlalu mahal.
Contoh dari pengurangan jumlah sumber daya manusia adalah dalam proses pencatatan transaksi keuangan. Jika sebelumnya proses di akunting harus dikelola minimalnya oleh lima orang maka dengan implementasi SIA (sistem informasi akuntansi) yang baik cukup dikerjakan oleh satu orang saja. Hal ini disebabkan dengan SIA yang terintegrasi maka setiap proses pembukuan dapat diproses langsung dari masing-masing bagian terkait tanpa harus melalui proses pengisian ulang data. Selain itu secara otomatis dengan penerapan SIA maka laporan-laporan keuangan dapat disajikan berdasarkan data-data transaksi tersebut tanpa re-entry.
  1. Manfaat Tak Berwujud (intangible benefit)
Seringkali manfaat tak berwujud ini menjadi titik kritis pada jalannya roda bisnis sebuah perusahaan. Karena bersifat tak berwujud, aspek-aspek ini seringkali diabaikan, contohnya:
-          Peningkatan kepuasan konsumen
Misalkan Anda datang ke sebuah Minimarket. Mana yang kira-kira akan Anda pilih sebagai tempat berbelanja, minimarket yang waktu antrian di kasirnya lebih singkat atau sebaliknya? Tentunya Anda akan memilih yang pertama sekalipun mungkin harus membayar sedikit lebih mahal dibandingkan dengan minimarket kedua. Ternyata minimarket pertama sudah menerapkan sistem informasi penjualannya yang lebih cepat dalam pemrosesan dan kemudahan pemasukan datanya.
-          Peningkatan kepuasan karyawan
Seringkali muncul dari pihak karyawan yang merasa haknya tidak terpenuhi seperti misalkan insentif lemburnya. Ternyata hal ini terjadi akibat kesalahan perhitungan pihak manajemen yang masih melakukannya secara manual atau dengan sistem pemasukan ulang data. Padahal jika misalkan perusahaan menyediakan sistem absensi yang terintegrasi dalam sistem informasi kepegawaian dan SIA maka secara otomatis dapat dibuat laporan insenstif yang lebih akurat dan benar. Hal tersebut baru salah satu contoh di luar misalkan perhitungan angka kredit, hak cuti, jenjang karier, pendidikan dan latihan, dsb.
-          Peningkatan mutu dan jumlah informasi
Informasi adalah komponen penting di saat ini. Anda yang kuasai informasi akan bertindak lebih responsif terhadap perubahan yang ada dan tren yang akan datang. Penerapan sistem informasi yang baik tentunya akan menghasilkan data yang telah dikelola sehingga berkualitas. Hal tersebut dapat diwujudkan karena setiap proses pembuatan laporan tersebut dilakukan secara otomatis oleh mesin komputer.
-          Peningkatan mutu dan jumlah keputusan manajemen
Setiap pengambilan keputusan, bergantung kepada informasi yang mendukung kebijakan yang akan diambil. Hal tersebut hanya dapat terwujud jika sistem informasi dapat menyajikan informasi yang relevan, akurat, terkini dan dapat diambil setiap saat dan kapanpun.
 H.    KENDALA PENERAPAN SISTEM INFORMASI
a.    Kegagalan Sistem Informasi
Kira-kira 75 persen dari keseluruhan implementasi sistem dapat dikatakan gagal. Meskipun sistem informasi masih dalam proses pembuatan, namun sistem tersebut telah banyak menghabiskan waktu dan uang, atau secara fungsional tidak cukup menutupi manfaat yang diharapkan.
Dalam beberapa sistem, hampir semua laporan yang disampaikan kepada manajemen tidak pernah dibaca. Laporan-laporan dikatakan tidak bermanfaat dan hanya dipenuhi dengan ilustrasi grafik yang tidak dapat dianalisis atau dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Sementara itu dalam sistem lain yang telah diotomatisasi, tidak pernah disentuh karena datanya tidak dapat dipercaya. Pemakai informasi secara terus menerus memperbaiki record secara manual. Kemudian dalam sistem yang lain lagi, telah terjadi kesalahan karena keterlambatan dalam memproses data, biaya operasional yang demikian besar atau, masalah-masalah pemrosesan data yang bersifat kronis.
Keseluruhan situasi sebagaimana yang telah digambarkan diatas memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang harus dicari penyebab kegagalannya.

b.    Masalah Pokok Sistem Informasi
Masalah-masalah yang menyebabkan sistem informasi gagal disebabkan oleh banyak faktor. Masalah ini bukan hanya karena faktor teknikal dari sistem informasi tetapi juga sebab yang bersifat non teknikal yang kebanyakan berasal dari faktor-faktor organisasi. Faktor-faktor tersebut adalah:
1.    Desain
Sistem informasi dikatakan gagal jika desainnya tidak cocok dengan struktur, budaya, dan tujuan organisasi secara keseluruhan. Para teorisi manajemen dan organisasi memandang bahwa teknologi sistem informasi sangat berhubungan erat dengan komponen organisasi seperti tugas-tugas, struktur, orang-orang, dan budaya. Ketika seluruh komponen ini saling tergantung, perubahan yang terjadi pada satu elemen akan mempengaruhi elemen lain. Dengan demikian maka tugas-tugas organisasi, partisipan, struktur, dan budaya digabungkan dan terpengaruh ketika sistem informasi berubah, dengan demikian, berarti mendesain sebuah sistem berarti mendesain kembali organisasi.
2.    Data
Data dalam sistem informasi mempunyai tingkat ketidakakurasian dan konsistensi yang tinggi. Informasi dalam bidang tertentu bahkan membingungkan, atau tidak ditujukan secara tepat untuk tujuan-tujuan bisnis. Informasi yang dipersyaratkan dalam fungsi bisnis yang spesifik mungkin tidak dapat diakses karena datanya tidak cocok.
3.    Biaya
Beberapa sistem arahannya bagus, tetapi dalam implementasi dan pengoperasiannya memerlukan biaya diatas anggaran. Sementara itu, dalam sistem yang lain memerlukan biaya yang mahal untuk berfungsinya sistem tersebut. Dalam kasus semacam ini, pengeluaran yang demikian besar tidak dapat dipertimbangkan semata-mata dari nilai bisnis yang ditampilkan oleh sistem informasi tersebut tetapi juga harus diperhatikan manfaat secara keseluruhan.
4.    Operasi
Sistem tidak akan berjalan dengan baik jika informasi tidak disediakan secara tepat waktu dan efisien karena operasi komputer yang mengendalikan pemrosesan informasi tidak berjalan semestinya. Pekerjaan-pekerjaan yang gagal sering mengakibatkan pengulangan-pengulangan atau penundaan dan tidak dapat memenuhi jadwal penyampaian informasi. Sebuah sistem yang on-line secara operasional dikatakan tidak cukup jika waktu responnya demikian lama.

0 komentar: