A.
PENGERTIAN DATA DAN INFORMASI
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari
datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang
diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan
yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan
suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Informasi
merupakan data yang berasal dari fakta yang tercatat dan selanjutnya dilakukan
pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna atau bermanfaat bagi
pemakainya. Bentuk informasi yang kompleks dan terintegrasi dari hasil
pengolahan sebuah database yang akan digunakan untuk proses pengambilan
keputusan pada manajemen akan membentuk Sistem Informasi Manajemen. Data
merupakan fakta atau nilai (value) yang tercatat atau mempresentasikan
deskripsi dari suatu objek. Data merupakan suatu sumber yang sangat berguna
bagi hampir di semua organisasi. Dengan tersedianya data yang melimpah, maka
masalah pengaturan data secara efektif menjadi suatu hal yang sangat penting
dalam pengembangan system informasi manajemen. Pengertian Informasi, definisi
informasi, pengertian data, definisi data, data, system, manajemen.
B.
KONSEP-KONSEP
DASAR SISTEM
Secara
sederhana sistem dapat diartikan sebagai
suatu kumpulan unsur atau komponen yang terorganisasi, berinteraksi dan saling
tergantung satu sam lain. Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan untuk
mendefinisikan sebuah sistem, yaitu :
1. Tinjauan atas dasar fasilitas ( komponen /
elemen)
Sistem
yaitu kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
2. Tinjauan atas dasar aktivitas ( prosedur )
Sistem yaitu
suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang
berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk
mencapai tujuan tertentu.
Urutan
kegiatan digunakan untuk mejelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa
(who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how)
mengerjakannya. (3w
1h)
Suatu
sistem memiliki beberapa komponen diantaranya : pekerjaan, aktivitas dan misi. Sistem dibuat untuk mencapai suatu
tujuan (goal) atau atau sasaran (objektives).
Tujuan
(goal) : meliputi ruang lingkup yang luas.
Sasaran
(objektives) : meliputi ruang lingkup
yang sempai, jadi lebih dikenai pada sub-sistemnya.
Jadi
perbedaan tujuan dan sasaran terletak pada ruang lingkupnya.
Model
dasar sebuah sistem : Masukan,
proses, keluaran. Namun sistem dapat dikembangkan hingga menyertakan media
penyimpanan, dan sistem juga dapat bersifat terbuka dan tertutup.
Karakteristik atau Ciri-ciri sistem yaitu :
a. Komponen
sistem (Componens)
Sistem
terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama
membentuk satu kesatuan.
b. Batasan
sistem (Boundary)
Merupakan
daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan
lingkungan luarnya. Dengan batasan ini, sistem dipandang sebagai satu kesatuan.
c. Lingkungan
luar sistem (Environtment)
Yaitu
bentuk apapun yang berada di luar ruang lingkup yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan luar dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan. Jika
menguntungkan maka lingkungan luar tersebut harus dijaga, jika merugikan maka
lingkungan luar tersebut harus dikendalikan, karena lingkungan luar yang
merugikan dapat mengganggu kelangsungan hidup sistem.
d. Penghubung
sistem (Interface)
Yaitu
sebagai media yang menghubungkan sistem dengan sub sistem. Penghubung ini
mwmungkinkan sumber2 daya mengalir dari suatu sub sistem ke sub sistem lain.
Keluaran sub sistem akan menjadi masukan bagi sub sistem lainnya.
e. Masukan
sistem (Input)
Yaitu energi yang dimasukkan ke
dalam sistem, yg dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan signal
(signal input).
Contoh :
dalam unit kompute3r,
program adalah maintenance
input yang digunakan untuk
mengoperasikan komputer dan data adalah signal input yang alan diolah menjadi
informasi.
f. Keluaran
sistem (Output)
Yaitu hasil
dari energi yang
diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran
ini merupakan masukan
bagi bagi sub
sistem yang lain.
Contoh : sebuah sistem informasi,
yang menjadi keluaran adalah informasi, yang mana informasi ini dapat digunakan
sebagai masukan untuk hal-hal yang merupakan input bagi subsistem lain.
g. Pengolah
sistem (Proses)
Yaitu proses yang mengubah masukan
menjadi keluaran. Contoh : Sistem akuntansi, sistem ini mengolah data transaksi
menjadi laporan2 yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
h. Sasaran
sistem (Objektive)
Suatu sistem harus mempunyai tujuan
dan sasaran, kalau tidak maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu
sistem dikatakan berhasil jika sudah mengenai tujuan dan sasaran yang telah
direncanakan.
KLASIFIKASI
SISTEM
Sistem merupakan
suatu bentuk integrasi
antara satu komponen
dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yangn berbeda untuk
setiap kasus yang terjadi
di dalam sistem
tersebut. Oleh karena itu
sistem dapat diklasifikasikan
dari beberapa sudut pandangan :
1.
Sistem
abstrak dan sistem fisik
-
Sistem
abstrak yaitu sistem
yang berupa pemikiran atau
ide-ide yang tidak tampak secara fisik, Contohnya sistem
teologia, yaitu satu
sistem yang berupa
pemikiran tentanng hubungan antara manusia dengan Tuhan;
-
Sistem Fisik yaitu sistem yang ada secara
fisik, Contohnya sistem komputer, sistem produksi,
sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dsb.
2. Sistem
alamiah dan sistem buatan manusia
-
Sistem
alamiah yaitu sistem
yang terjadi melalui
proses alam, tidak dibuat oleh manusia, Contohnya sistem pemutaran bumi,
terjadinya siang malam, pergantian musim.
-
Sistem buatan manusia yaitu sistem yang
melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut denga Human machine
System. Contohnya sistem
informasi berbasis komputer,
karena menyangkut penggunaan
komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem
deterministik dan sistem probabilistic
-
Sistem deterministik yaitu sistem yang
beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Contohnya sistem
pemprograman dalam komputer,
karena berdasarkan program2
komputer yang dijalankan.
-
Sistem
probabilistik yaitu sistem
yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi
karena mengandung unsur probabilitas. Contohnya
sistem pemilu, sistem pemerintahan.
4. Sistem
terbuka dan sistem tertutup
-
Sistem terbuka yaitu sistem
yang berhubuingan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima
masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya. Contohnya sistem perdagangan.
-
Sistem tertutup yaitu sistem yang tidak
berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja
secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Contohnya sistem robotic, sistem arloji,
ATM sistem.
DAUR
HIDUP SISTEM
Siklus
hidup sistem yaitu proses evolusioner yang diikuti dalam penerapan sistem atau
sub sistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup system terdiri dari serangkaian
tugas yang mengikuti
langkah-langkah pendekatan system, karena tugas-tugas tersebut
mengikuti pola yang teratur
dan dilakukan secara topdown. Siklus hidup system sering
disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembanguna dan
pengembangan system. Pembangunan system hanyalah salah satu dari serangkaian
dari daur hidup suatu system, meskipun demikian proses ini merupakan aspek yang
sangat penting.
Fase/tahapan
dari daur hidup suatu system :
a. Mengenali
adanya kebutuhan
Sebelum
segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problema yang harus
dapat dikenali sabagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil
perkembangan organisasi. Volume kebutuhan itu meningkat melebihi kapasitas dari
system yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas.
Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan system akan
kehilangan arah dan efektivitasnya.
b. Pembangunan
system
Suatu
proses atau serangkaian prosedur yang harus diikuti guna menganalisis kebutuhan
yang timbul dan
membangun sebuah system untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
c. Pemasangan
system
Setelah
tahap pembangunan selesai, system kemudian akan dioperasikan. Pemasangan system
merupakan tahap yang penting dalam daur hidup system, dimana peralihan dari
tahap pembangunan menuju tahap operasional
adalah pemasangan system
yang merupakan langkah
akhir dari suatu pembangunan system.
d. Pengoperasian
system
Program
– program computer dan prosedur – prosedur pengoperasian yang membentuk suatu
system informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi yang ditunjang
oleh system informasi selalu mengalami perubahan karena pertumbuhan kegiatan,
perubahan peraturan dan kebikjaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk
mengatasi perubahan- perubahan tersebut, system harus diperbaiki atau
diperbaharui.
e. Sistem
menjadi using
Kadang
– kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi
hanya dengan melakukan perbaikan pada system yang sedang berjalan. Tiba saat
dimana secara ekonomis dan teknis, system yang ada sudah tidak layak lagi untuk
dioperasikan dan system yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.
System
informasi kemudian akan melanjutkan daur hidupnya. System dibangun untuk
memenuhi kebutuhan. System beradaptasi terhadap berbagai perubahan
lingkungannya yang dinamis sehingga kemudian sampai pada kondisi dimana
system tidak dapat
lagi beradaptasi. System
baru kemudian dibangun untuk
menggantikannya.
C.
SIKLUS
INFORMASI
Siklus
informasi adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap data sehingga
menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Informasi yang menghasilkan
informasi berikutnya. Demikian seterusnya proses pengolahan data menjadi
informasi.
Data
merupakan bentuk mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu
diolah lebih lanjut. Data ditangkap sebagai input, diproses melalui suatu model
membentuk informasi. Pemakai kemudian menerima informasi tersebut sebagai
landasan untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan operasional yang
akan membuat sejumlah data baru. Data baru tersebut selanjutnya menjadi input
pada proses berikutnya, begitu seterusnya sehingga membentuk suatu siklus
informasi/Information Cycle (Tata Sutabri, 2004: 17)
Data
merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga
perlu diolah terlebih dahulu. Untuk mengolah data menjadi informasi diperlukan
suatu pemprosesan, dapat pula menjadi input untuk pemprosesan lainnya, sehingga
membentuk suatu siklus. Berikut ini diberikan ilustrasi lebih jelas lagi
tentang siklus informasi tersebut.
yang diolah melalui suatu menjadi informasi, kemudian informasi tersebut
membuat keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu
tindakan lain yang akan membuat sejumlah data. Data tersebut akan dianggap
sebagai input dan kembali diproses lewat suatu modeldan seterusnya membentuk
siklus.
D.
KUALITAS
INFORMASI
Kualitas informasi adalah sejauh mana informasi secara
konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang yang membutuhkan
informasi tersebut untuk melakukan proses mereka.
Konsep ini dikaitkan dengan konsep produk informasi yang menggunakan data sebagai masukan dan
informasi didefinisikan sebagai data yang telah diolah sehingga memberikan
makna bagi penerima informasi
Kualitas informasi bersifat multidimensi dan berbagai variasi karakteristik
pengukur telah diusulkan oleh beberapa penulis . Secara umum, dimensi kualitas
informasi dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori:
1. Intrinsic
2. Kontekstual
3. Representasi
4. Aksesibilitas
atau keteraksesan
- Akurat
Berarti
informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang
yang menerima informasi tersebut. Selain itu juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya.
Komponen akurat meliputi :
·
Completeness berati informasi yang dihasilkan
atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila
informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan.
- Correctness berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran.
- Security,berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan
2.
Tepat waktu
Informasi yang
diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat)
tidakmempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan akan dapatberakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai
informasi disebabkan
harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi
mutakhir untuk mendapatkan,
mengolah dan mengirimkannya.
3.
Relevan
Informasi harus
mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang
satu denganyang lainnya berbeda.
4.
Ekonomis
Informasi yang
dihasilkan mempunyai manfaat yang lebihbesar dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir
keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapatditaksir nilai
efektivitasnya
5.
Mudah
Informasi mudah
dipahami dan mudah diperoleh
6.
Pilar Kualitas Informasi
Data yang masih
merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan informasi melalui
suatu model.
“ Model yang
digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model pengolahan data atau
dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus informasi).”
Data diolah
melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi
tersebut, sehingga bisa melakukan pengembilan keputusan, dengan keputusan
tersebut bisa melakukan tindakan sehingga menghasilkan hasil sebuah
tindakan, hasil tadi dijadikan data dan selanjutnya dijadikan sebagai masukan
untuk diolah kembali menjadi sebuah informasi.
E.
PENGERTIAN
DAN KOMPONEN SISTEM INFORMASI
1.
Pengertian
Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software,
brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk
mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan
pengambilan keputusan.
2.
Komponen
Sistem Informasi
Sistem
informasi mempunyai komponen yang sama dengan sistem informasi secara umum,
yaitu: komponen input, komponen model, komponen basis data, dan komponen
output. Perbedaan komponen-komponen ini antar sistem-sistem informasi lainnya
adalah konteks letak dari sistem informasinya.
a. Komponen Input
Sistem informasi mengumpulkan data yang berkaitan dengan
pengelolaan data
b. Komponen Model
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan
yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang
merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi akademik banyak
digunakan untuk menghasilkan informasi – informasi tentang pengelolaan data
c. Komponen Basis Data
Data yang digunakan untuk output berasal dari data base.
d. Komponen Output
Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem
itu sebagai bagian dari bauran.
F.
CONTOH
SISTEM INFORMASI YANG PERNAH KAMI DITEMUKAN
a.
Sistem
reservasi penerbangan, digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani
pemesanan/pembelian tiket.
b.
Sistem
POS (Point Of Sale) yang diterapkan di pasar swalayan dengan dukungan barcode
reader untuk mempercepat pemasukan data.
c.
Sistem
layanan akademis yang memungkinkan mahasiswa memperoleh data akademis dan
mendaftar mata kuliah yang diambil pada tiap semester.
d.
Sistem
penjualan secara kredit agar dapat memantau hutang pelanggan yang jatuh tempo.
e.
Sistem
smart card yang dapat digunakan tenaga medis untuk mengetahui riwayat penyakit
pasien
G.
MANFAAT
SISTEM INFORMASI
Kehadiran teknologi komputer dengan
kekuatan prosesnya telah memungkinkan pengembangan sistem informasi manajemen
berbasis komputer. Dengan memanfaatkan teknologi komputer, didapat manfaat
berupa kemudahan menyimpan, mengorganisasi dan melakukan pengambilan terhadap
berbagai data. Didukung dengan perangkat lunak dan konfigurasi perangkat keras
yang tepat, perusahaan dapat membangun sistem informasi manajemen yang handal dan
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Sistem
informasi dibuat dan dibangun dengan baik agar meningkatkan produktivitas, menghilangkan kegiatan yang tidak
memiliki manfaat, meningkatkan layanan, mengkoordinasikan setiap bagian dalam
perusahaan serta meningkatkan kualitas kebijakan dalam manajemen.
Sedangkan secara umum manfaat Sistem
Informasi dapat dikategorikan dengan manfaat berwujud (tangible benefit) dan
manfaat tak berwujud (intangible benefit). Berikut saya membahas sedikit
tentang manfaat berwujud (tangible benefit) dan manfaat tak berwujud
(intangible benefit).
- Manfaat Berwujud (tangible benefit)
Sebuah
sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik akan memberikan
manfaat berwujud yang secara fakta dapat dilihat pergerakannya melalui
pendapatan yang diraih serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan maupun
organisasi bisnis. Indikator dari keberhasilan/manfaat yang berdampak pada
peningkatan pendapatan dengan meningkatnya penjualan dalam pasar, serta
mengalami perluasan pasar.
Sistem
informasi yang baik dapat digunakan tidak hanya untuk penyimpanan data secara
elektronik saja tetapi harus mampu mendukung proses analisis yang diperlukan
oleh manajemen, karena dengan adanya laporan yang tersaji dengan cepat dan
setiap saat dapat diakses tersebut maka keputusan-keputusan yang diambil pun
dapat lebih cepat dan tepat terhadap dinamika pasar yang ada.
Sedangkan dari sisi pengurangan
biaya dapat dilakukan analisis faktual atas pengurangan jumlah sumber daya
manusia yang dilibatkan dalam bisnis, pengurangan biaya operasional seperti
pasokan maupun overhead, pengurangan barang/material dalam stok gudang,
pengurangan biaya pemeliharaan dan penyediaan perlengkapan yang tidak terlalu
mahal.
Contoh dari pengurangan jumlah
sumber daya manusia adalah dalam proses pencatatan transaksi keuangan. Jika
sebelumnya proses di akunting harus dikelola minimalnya oleh lima orang maka
dengan implementasi SIA (sistem informasi akuntansi) yang baik cukup dikerjakan
oleh satu orang saja. Hal ini disebabkan dengan SIA yang terintegrasi maka
setiap proses pembukuan dapat diproses langsung dari masing-masing bagian
terkait tanpa harus melalui proses pengisian ulang data. Selain itu secara
otomatis dengan penerapan SIA maka laporan-laporan keuangan dapat disajikan
berdasarkan data-data transaksi tersebut tanpa re-entry.
- Manfaat Tak Berwujud (intangible benefit)
Seringkali manfaat tak berwujud ini
menjadi titik kritis pada jalannya roda bisnis sebuah perusahaan. Karena
bersifat tak berwujud, aspek-aspek ini seringkali diabaikan, contohnya:
-
Peningkatan kepuasan konsumen
Misalkan Anda datang ke sebuah Minimarket. Mana yang
kira-kira akan Anda pilih sebagai tempat berbelanja, minimarket yang waktu
antrian di kasirnya lebih singkat atau sebaliknya? Tentunya Anda akan memilih
yang pertama sekalipun mungkin harus membayar sedikit lebih mahal dibandingkan
dengan minimarket kedua. Ternyata minimarket pertama sudah menerapkan sistem
informasi penjualannya yang lebih cepat dalam pemrosesan dan kemudahan
pemasukan datanya.
-
Peningkatan kepuasan karyawan
Seringkali muncul dari pihak karyawan yang merasa haknya
tidak terpenuhi seperti misalkan insentif lemburnya. Ternyata hal ini terjadi
akibat kesalahan perhitungan pihak manajemen yang masih melakukannya secara
manual atau dengan sistem pemasukan ulang data. Padahal jika misalkan
perusahaan menyediakan sistem absensi yang terintegrasi dalam sistem informasi
kepegawaian dan SIA maka secara otomatis dapat dibuat laporan insenstif yang
lebih akurat dan benar. Hal tersebut baru salah satu contoh di luar misalkan
perhitungan angka kredit, hak cuti, jenjang karier, pendidikan dan latihan,
dsb.
-
Peningkatan mutu dan jumlah
informasi
Informasi adalah komponen penting di saat ini. Anda yang
kuasai informasi akan bertindak lebih responsif terhadap perubahan yang ada dan
tren yang akan datang. Penerapan sistem informasi yang baik tentunya akan
menghasilkan data yang telah dikelola sehingga berkualitas. Hal tersebut dapat
diwujudkan karena setiap proses pembuatan laporan tersebut dilakukan secara
otomatis oleh mesin komputer.
-
Peningkatan mutu dan jumlah
keputusan manajemen
Setiap pengambilan keputusan, bergantung kepada informasi
yang mendukung kebijakan yang akan diambil. Hal tersebut hanya dapat terwujud
jika sistem informasi dapat menyajikan informasi yang relevan, akurat, terkini
dan dapat diambil setiap saat dan kapanpun.
H.
KENDALA
PENERAPAN SISTEM INFORMASI
a. Kegagalan Sistem Informasi
Kira-kira 75 persen dari keseluruhan implementasi sistem
dapat dikatakan gagal. Meskipun sistem informasi masih dalam proses pembuatan,
namun sistem tersebut telah banyak menghabiskan waktu dan uang, atau secara
fungsional tidak cukup menutupi manfaat yang diharapkan.
Dalam beberapa sistem, hampir semua laporan yang disampaikan
kepada manajemen tidak pernah dibaca. Laporan-laporan dikatakan tidak
bermanfaat dan hanya dipenuhi dengan ilustrasi grafik yang tidak dapat
dianalisis atau dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Sementara
itu dalam sistem lain yang telah diotomatisasi, tidak pernah disentuh karena
datanya tidak dapat dipercaya. Pemakai informasi secara terus menerus
memperbaiki record secara manual. Kemudian dalam sistem yang lain lagi, telah
terjadi kesalahan karena keterlambatan dalam memproses data, biaya operasional
yang demikian besar atau, masalah-masalah pemrosesan data yang bersifat kronis.
Keseluruhan situasi sebagaimana yang telah digambarkan
diatas memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang harus dicari penyebab
kegagalannya.
b.
Masalah
Pokok Sistem Informasi
Masalah-masalah yang menyebabkan sistem informasi gagal
disebabkan oleh banyak faktor. Masalah ini bukan hanya karena faktor teknikal
dari sistem informasi tetapi juga sebab yang bersifat non teknikal yang
kebanyakan berasal dari faktor-faktor organisasi. Faktor-faktor tersebut
adalah:
1.
Desain
Sistem informasi dikatakan gagal
jika desainnya tidak cocok dengan struktur, budaya, dan tujuan organisasi
secara keseluruhan. Para teorisi manajemen dan organisasi memandang bahwa
teknologi sistem informasi sangat berhubungan erat dengan komponen organisasi
seperti tugas-tugas, struktur, orang-orang, dan budaya. Ketika seluruh komponen
ini saling tergantung, perubahan yang terjadi pada satu elemen akan
mempengaruhi elemen lain. Dengan demikian maka tugas-tugas organisasi,
partisipan, struktur, dan budaya digabungkan dan terpengaruh ketika sistem
informasi berubah, dengan demikian, berarti mendesain sebuah sistem berarti
mendesain kembali organisasi.
2.
Data
Data dalam sistem informasi
mempunyai tingkat ketidakakurasian dan konsistensi yang tinggi. Informasi dalam
bidang tertentu bahkan membingungkan, atau tidak ditujukan secara tepat untuk
tujuan-tujuan bisnis. Informasi yang dipersyaratkan dalam fungsi bisnis yang
spesifik mungkin tidak dapat diakses karena datanya tidak cocok.
3.
Biaya
Beberapa sistem arahannya bagus,
tetapi dalam implementasi dan pengoperasiannya memerlukan biaya diatas
anggaran. Sementara itu, dalam sistem yang lain memerlukan biaya yang mahal
untuk berfungsinya sistem tersebut. Dalam kasus semacam ini, pengeluaran yang
demikian besar tidak dapat dipertimbangkan semata-mata dari nilai bisnis yang
ditampilkan oleh sistem informasi tersebut tetapi juga harus diperhatikan
manfaat secara keseluruhan.
4.
Operasi
Sistem tidak akan berjalan dengan
baik jika informasi tidak disediakan secara tepat waktu dan efisien karena
operasi komputer yang mengendalikan pemrosesan informasi tidak berjalan
semestinya. Pekerjaan-pekerjaan yang gagal sering mengakibatkan
pengulangan-pengulangan atau penundaan dan tidak dapat memenuhi jadwal
penyampaian informasi. Sebuah sistem yang on-line secara operasional dikatakan
tidak cukup jika waktu responnya demikian lama.
0 komentar:
Posting Komentar